Yang gelap dan dinginnya menusuk tulang
Ah, itu bukan apa-apa
Saat ini aku ingin menghiraukan tentangmu
Kau bukan laki-laki berbadan besar
Seperti bodyguard yang bisa setiap saat menjagaku
Tapi kau menjagaku dengan nasehatmu
Kau menjagaku dengan usahamu
Kau menjagaku dengan doa-doamu
Kau bukan laki-laki kaya bertumpuk harta
Tapi kau kaya akan kedewasaan
Kau kaya dengan cinta dan kasih sayang
Kau kaya dengan perhatian dan empati
Bahkan aku bingung darimana kaudapatkan
kedewasaan dan empati itu
Kau juga bukan laki-laki seagung Rasulullah
Karena memang tak mungkin seseorangpun menyainginya
Tapi kau sangat bijaksana
Tuturmu menyenangkan
Akhlakmu dipandang orang
Dan kau juga bukan laki-laki setampan Yusuf
Tapi banyak orangtua yang menginginkanmu
menjadi menantunya
Oh sungguh, aku heran, mengapa bisa?
Aku berpikir, sejenak kuberpikir
Ternyata haruskah aku menyangsikan
Kau lah laki-laki yang penyayang
Kau lah laki-laki yang bertanggungjawab
Kau lah laki-laki yang berfikir sebelum bertindak
Bagimu keluarga adalah nomor satu
Bagimu keluarga adalah nomor satu
Bukankah itu cukup bagi orangtua manapun
melepas putrinya untukmu
Bukankah itu cukup temanmu menyenangimu
Bukankah itu cukup dunia menari bersamamu
Aku kakakmu
Aku tahu tentangmu lebih dari yang lain
Aku kakakmu
Aku tahu tentangmu lebih dari yang lain
Sungguh, aku bangga menjadi kakakmu
Aku boleh lebih tua darimu
Tapi kedewasaanmu tak kalah dariku
Semoga Allah selalu mencintaimu
