Rabu, 23 Februari 2011

Dulu Aku Tak Begini

Hari ini dapat kurasakan cuaca Jatinangor cerah dan ceria. Tapi sayangnya hatiku tak begitu. Ada sesuatu yang mangganjal di hatiku. Ada sesuatu yang membuatku berfikir dan berfikir, berfikir sampai air mata ini menetes tak terasa. Jujur, dan aku pun tak bisa mengontrol suasana hati ini. Begitu banyak yang kutakutkan dan begitu banyak yang kurisaukan. Ini lah bentuk lemahnya imanku. Yh Allah......

Aku yakin Allah melihatku saat ini, dan kuyakin Allah mendengar doa2ku. Allah mendengar curhatanku. Karena Allah Maha melihat dan Maha mendengar. Hanya saja hati ini belum bisa tenang. Perasaanku berkecamuk. Apakah aku tlah melakukan kesalahan besar, dan Rahmat Allah jauh dariku, mungkin. Yh Allah ampuni lah dosaku, dan terimalah taubatku. Aku tak kuat Yh Allah, hidup seperti ini, dilanda perasaan yang tak enak. Bimbinglah aku yh Allah, ke jalan yang Engkau ridhai, ke jalan hamba2 yang Engkau sukai. Aku hanya butuh Rahmat Engkau yh Allah, aku bukan siapa2, tanpa Rahmat dan kemurahan Engkau yh Allah.

Kurasakan aku tlah banyak berubah, kurasakan ibadahku tlah berkurang, kurasakan empatiku tlah menipis, kurasakan hati ini tlah susah meredam emosi, kurasakan mulut ini tlah tidak senada lagi dengan hati, dan kurasakan imanku semakin melemah yh Allah. Aku tak mau yh Allah, aku tak mau semua yang pernah kumiliki itu hilang dan pergi. Aku mau mereka tetap denganku. Sekarang penyesalan menyesakkan dada ini, tapi nasi sudah menjadi bubur, dan tak ada yang perlu kusesali.

Tapi aku tau, aku masih punya kesempatan, aku masih diberi kesempatan oleh engkau yh Allah untuk memperbaiki semuanya kembali, untuk mengambil semuanya kembali. Ridhai lah aku yh Allah. Curahkan lah rahmatMu padaku yh Allah. Karena aku tak kuat yh Allah, aku tak kuat hidup jauh dariMu, kurasakan betapa gersangnya hati ini, betapa matinya jiwa ini. Ampuni aku yh Allah, dan terimalah taubatku yh Allah.

Kurasakan, dulu aku tak begini, dan sekarang aku akan mengambil kembali apa yang pernah kumiliki, dan Allah ridha. Kembali menjadi Yolla yang sederhana.

Dapat kurasakan ini adalah nikmat Allah... ketika tetesan air mata penyesalan ini berderai, kusadari masih ada waktu untukku berbenah diri, hati dan fikiran.

Amiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar